Sharon Yuniarti
36412961
4ID01
Etika Profesi (Tugas
1)
1. Tuliskan
karakter-karakter tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari! (Beri 5 contoh
dan analisa)
Jawab: Karakter-karakter tidak beretika
dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut.
a.
Pemalas. Perilaku seperti ini harusnya
dihindari dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam melakukan suatu
aktivitas. Apabila tidak dihilangkan kebiasaan buruk ini, akan membuat
aktivitas kita terhenti dan tidak produktif lagi dalam melakukan setiap
pekerjaan.
b.
Melanggar peraturan lalu lintas. Banyak para
pengendara baik mobil maupun motor yang menghiraukan setiap aturan yang ada
dalam berkendara. Dengan tidak menggunakan perlengkapan safety sebaiknya
ataupun tidak mematuhi peraturan lalu lintas yang ada. Hal tersebut dapat
mengganggu kenyamanan bahkan mengancam keselamatan individu maupun pengguna
jalan lainnya.
c.
Membuang sampah sembarangan. Masih banyak masyarakat
Indonesia yang memiliki etika tidak baik, terutama dalam memperhatikan
lingkungan dengan membuang sampah sembarangan. Banyak dari mereka ketika
membuang sampah berkata “Cuma sedikit, gak kenapa-kenapalah..”, padahal pada
kenyataannya sedikit sampah tapi dari ribuan jiwa bisa jadi bukit juga. Salah
satu dampak dari membuang sampah sembarangan yaitu mengakibatkan banjir. Masyarakat
yang tadinya membuang sampah sembarangan ketika terjadinya banjir, banyak dari
mereka malah menyalahkan pemerintah yang tidak baik dalam mengatasi kotanya.
d.
Berbicara kasar di depan umum. Hal tersebut
dianggap tidak beretika karena jika berbicara kasar kepada seseorang di depan
umum berarti tidak menghargai orang tersebut. Selain itu juga tidak
mempedulikan kondisi lingkungan sekitar. Berbicara kasar juga membuat diri kita
sendiri dipandang sebagai seorang yang tidak baik oleh orang yang mendengarkan.
e.
Membully
junior (adik kelas). Perilaku semenah-menah terhadap juniornya adalah kegiatan
negatif. Seperti mencomooh, menyuruh-nyuruh, memarahi, bahkan ada yang
melecehkanjuga. Perilaku tersebut tidak sepantasnya dilakukan karena akan
membuat seorang merasa tertekan.
2. Tuliskan
aktivitas-aktivitas tidak beretika profesional dalam bekerja sebagai seorang
sarjana teknik industri!
Jawab: Aktivitas tidak beretika
profesional dalam bekerja sebagai berikut.
a. Tidak
bertanggung jawab. Sikap tidak beretika profesional seperti ini menyebabkan
terhambatnya tujuan perusahaan serta merugikan rekan kerja lainnya karena harus
mengerjakan ulang pekerjaan yang ditangani asal-asalan.
b. Tidak
menghargai pekerjaan ataupun pendapat pekerja lainnya. Hal seperti ini sangat
tidak beretika profesional dalam melakukan pekerjaan. Membangun hubungan yang
baik dengan karyawan atau pekerja lainnya, dengan menghargai setiap
pekerjaannya ataupun pendapatnya seseorang. Hal tersebut apabila tidak
dipedulikan akan membuat suasana kerja tidak nyaman karena adanya rasa persaingan.
c. Tidak
jujur. Contohnya adalah agar mendapatkan keuntungan yang lebih dari hasil kerja
tidak mengambil barang yang merupakan milik perusahaan dan menjualnya keluar.
d. Tidak
tepat waktu. Datang maupun pergi tidak dalam waktu yang tepat. Dalam dunia
kerja ketepatan waktu adalah hal terpenting, sehinga orang yang terbiasa tidak
tepat waktu dalam bekerja akan diperhitungkan dalam penilaiannya dan terancam
di PHK karena telah membuat perusahaan rugi.
e. Menghina
dan menghujat hasil pekerjaan orang lain karena pekerjaan yang dihasilkan tidak
sesuai dengan harapan. Meskipun hasil pekerjaan tersebut mengecewakan, namun kita
tidak boleh menghujat atau menghina hasil pekerjaan tersebut. Sebagai pekerja
professional menghargai pekerjaan orang lain adalah penting, karena dengan
menghargai, kita dapat dihargai.
3. Jelaskan
pentingnya memahami etika profesi untuk sarjana teknik industri!
Jawab: Etika profesi diartikan sebagai
sikap menegakkan aturan-aturan yang disepakati sesuai dengan batasan-batasan
dalam melakukan pekerjaan, berdasarkan keterampilan maupun pengetahuan khusus.
Sehingga sangat penting untuk sarjana teknik industri dalam memahami etika
profesi yaitu untuk menjadi seorang yang bertanggung jawab dalam menjalankan
setiap pekerjaannya. Selain itu juga mengajak orang bersikap kritis dan
rasional dalam mengambil keputusan secara otonom.
4. Jelaskan
dan uraikan organisasi profesi yang relevan untuk prodi teknik industri selain
PII!
Jawab: Organisasi profesi untuk prodi
teknik industri selain PII yaitu.
a. Ikatan
Sarjana Teknik dan Manajemen Industri (ISTMI). ISTMI sebagai organisasi profesi
dari disiplin Ilmu Teknik Industri (TI) dan Manajemen Industri (MI) di
Indonesia lahir pada tanggal 22 Nopember 1986 di Jakarta. Kelahiran organisasi
ini didasari atas pertimbangan bahwa profesi TI dan MI telah diterima di
kalangan yang sangat luas sejak masuknya disiplin sekitar 16 tahun sebelumnya.
Keberadaannya sudah menembus batas-batas konvensional keteknikan atau
keindustrian.
b. IIE
(Institute of Industrial and System Engineering). Institute of Industrial
Engineers (IIE) adalah lembaga profesional yang berdedikasi semata-mata untuk
mendukung profesi teknik industri dan individu yang terlibat dengan
meningkatkan kualitas dan produktivitas.
c. BKSTI (Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Tinggi
Teknik Industri Indonesia). BKSTI sebagai forum kerjasama antar penyelenggara
pendidikan tinggi teknik industri se Indonesia. Tujuan dan Hasil yang diperoleh
dari acara tersebut diantaranya adalah sebagai wadah bagi pemangku kepentingan
penyelenggara pendidikan tinggi Teknik Industri dalam mendukung komunikasi dan
perumusan ide-ide inovatif, kreatif dan bernilai tambah, sebagai wadah bagi
peneliti dan praktisi teknik industri dalam berbagi pengetahuan, penelitian,
dan pengalaman.
d. Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI). Perhimpunan Ergonomi
Indonesia (PEI) adalah organisasi profesi tingkat nasional yang beranggotakan
para pakar, pemakai dan peminat. Ergonomi di berbagai bidang yang bersama-sama
berhimpun dalam suatu wadah untuk menggalang kemampuan dalam bidangnya
masing-masing, membina ergonomi baik dalam keilmuan maupun dalam pemakaiannya
sehingga potensi ergonomi dalam Pembangunan Nasional dapat lebih digali dan diwujudkan secara nyata. PEI bertujuan untuk mengembang serta menerapkan iilmu ergonomi
dalam berbagai kegiatan teknologi, industri dan berbagai
kegiatan lain yang menuntut pendekatan ergonomis, dengan sasaran mencapai keselarasan hubungan timbal-balik antara
manusia, alat dan lingkungannya, serta untuk menjaga keseimbangan hubungan
unsur-unsur fisikal, sosial, psikologikal bagi peningkatan kualitas hidup yang
lebih baik.
No comments:
Post a Comment